TEMPO.CO, Jakarta - Investigasi yang dilakukan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat terhadap sejarah kelam sekolah asrama untuk suku Indian penduduk asli Amerika menemukan "situs pemakaman bertanda atau tidak bertanda" di sekitar 53 sekolah, kata Menteri Deb Haaland, Rabu, 11 Mei 2022.
Dab Haaland, anggota kabinet keturunan penduduk asli Amerika pertama, mengumumkan penyelidikan yang dilakukan tahun lalu. Dalam merilis temuan awal selama konferensi pers di Washington, dia berbicara dengan suara tersendat dan air mata meleleh.
"Kebijakan federal yang berusaha menghapus identitas, bahasa, dan budaya asli terus bermanifestasi dalam penderitaan yang dihadapi komunitas suku hari ini," kata Haaland. "Kita harus menjelaskan trauma masa lalu yang tak terucapkan."
Pemerintah AS belum memberikan pertanggungjawaban yang benar tentang warisan sekolah, yang menggunakan pendidikan untuk mengubah budaya sehingga tanah suku Indian dapat diambil paksa. Keluarga suku asli Amerika juga dipaksa menyekolahkan anak mereka ke sekolah khusus itu.
Untuk menyusun laporan Haaland, para peneliti menemukan catatan di 408 sekolah yang menerima dana federal dari tahun 1819 hingga 1969, dan 89 sekolah lain yang tidak menerima uang dari pemerintah.
Sekitar setengah sekolah dijalankan oleh pemerintah atau didukung oleh gerejai. Banyak anak dilecehkan di sekolah, dan puluhan ribu tidak pernah terdengar lagi nasibnya, kata aktivis dan peneliti.
Laporan tersebut mencatat bahwa "pelecehan fisik, seksual, dan emosional yang merajalela" terjadi di sekolah-sekolah dan didokumentasikan dengan baik, dan sejauh ini penyelidikan telah menemukan lebih dari 500 anak meninggal saat berada dalam tahanan sekolah. Penyelidik mengatakan mereka berharap untuk mengungkap lebih banyak kematian.
Menteri Dalam Negeri AS Deb Haaland. REUTERS/Leah Millis
Haaland mengatakan dia memulai tur "jalan menuju penyembuhan" selama setahun untuk mendengarkan para penyintas sistem sekolah asrama. Tujuan penyelidikan selanjutnya adalah untuk memperkirakan jumlah anak yang bersekolah, menemukan lebih banyak tempat pemakaman dan mengidentifikasi berapa banyak uang federal masuk ke gereja yang mengambil bagian dalam sistem sekolah, di antara isu-isu lainnya.
Dia mengatakan Kongres telah menyediakan 7 juta dolar untuk melanjutkan penelitian tahun ini, yang menurutnya sangat penting untuk membantu penduduk asli Amerika sembuh.
Haaland, mantan anggota kongres dari New Mexico, pada tahun 2020 memperkenalkan undang-undang yang menyerukan Komisi Kebenaran dan Penyembuhan ke bekas sekolah asrama penduduk asli Amerika. Perda itu masih dalam proses.
Berikutnya: Kanada bertindak lebih baik daripada AS